Kamis, 09 April 2009

Sebagian Komentar Pemilihan Umum 2009


Tanggal 9 April 2009, Pemilihan Umum di Indonesia. Tapi karena saya di Medan cuma anak kos, berarti saya harus pulang ke Tanjung Balai( tempat orang tua saya dan KTP saya terdaftar) agar bisa memilih.
Dari Medan membutuhkan 4 jam perjalanan dan ongkos Rp. 15 rb dengan kereta api ekonomi.

Tapi karena berhubung tanggal 12 April saya ada ujian, maka saya mengurungkan niat pulang supaya gak kecapean.

Lalu saya pikir, bagaimana dengan mahasiswa yang kampungnya jauh dan membutuhkan biaya besar? Bagaimana pula mahasiswa yang ada di Jawa dan harus pulang ke sumatera?
Waw.. Nasionalisme berat di waktu dan ongkos..

Harusnya pemerintah memikirkan hal ini!!

Kemaren setelah teman2 saya selesai mencontreng, kami jalan-jalan. Lalu mereka menceritakan pengalaman mencontreng mereka.

"Kertas suaranya besar, biliknya kecil ngeliatnya aja susah.. Kalau bukan karena saya udah hapal no urut yang saya pilih bisa berapa lama di bilik itu??"

" Ada lagi ibu-ibu ver.. Udah sampe di bilik itu, dia masih nanya " saya pilih siapa ya..? Ini di coblos kan??", sampai akhirnya dibantu dia memilih.."

"Kakak aku ajah sampe mikir kalau dalam kertas suara itu setiap partai dipilih calegnya.."

" Untung aja tinta contreng nya warna merah, tapi kupikir mereka pasti susah melihat contrengan itu, karena kertas suara itu kan besar, banyak gambar sedangkan tinta merah itu pulpen biasa.

Masih banyak juga sih komentar mereka,.. yang pasti menjelaskan betapa ribetnya..


Dan hari ini buka detiknews.com , dan aku melihat ini:

(gambar diambil dari detiknews.com) Surat suara yang ditulisi ini ditemukan di TPS VII Kelurahan, Madras Hulu, Kecamatan Medan Polonia.

mm.. Sebaiknya kita kembali ke kepribadian Indonesia: Pancasila dimana salah satu butirnya adalah Musyawarah untuk mufakat.



Senin, 06 April 2009

Acara Paskah buat anak-anak Sekolah Minggu 2009

Sekitar 2 bulan yang lalu aku membulatkan tekad ku untuk menjadi "Guru Sekolah Minggu".
Ya.. Menjadi "Guru Sekolah Minggu" merupakan keinginan ku sejak mulai kuliah. Tapi berhubung anak perantau, agak susah sepertinya.
Sampai akhirnya aku bisa menjadi guru sekolah minggu di GPIB Kasih Karunia Medan.
Kalau di GPIB namanya sih Pelayanan Anak (PA).

2 minggu setelah aku bergabung menjadi PA, aku ikut pembinaan. Dan kemudian sibuk membuat penyambutan acara paskah buat anak-anak.
Acara paskah dilakukan setiap hari Minggu, dan dimulai sejak tanggal 22 Maret 2009 dan selesai 5 April 2009.
22 Maret 2009 : Lomba Fashion show dan mewarnai untuk kelas TK (3-6 tahun)
29 Maret 2009 : Lomba ceritera Alkitab dan mengarang untuk kelas anak Tanggung (9-12 tahun)
5 April 2009 : Lomba batita sehat dan fotogenic untuk kelas Batita (1-3 tahun)
dan Lomba baca puisi dan menggambar untuk kelas Anak Kecil (7-12 tahun)

Di anak-anak PA terbagi dalam 4 kelas: Batita (1-3 tahun), TK (3-6 tahun), Anak Kecil (7-12 tahun) dan anak Tanggung (9-12 tahun).

Tentu saja hal itu dilakukan karena perbedaan perkembangan dari masing2 kelompok yang memerlukan perbedaan cara mengajar tentunya.


Tanggal 12 April nanti adalah hari Paskah. Pada hari itu PA akan merayakan paskah dengan kebaktian kecil dan pencarian telur paskah.
Dan akan dilakukan juga pembagian hadiah pada hari paskah tersebut untuk para pemenang pada setiap lomba.
Dan untuk itu para guru PA, akan begadang semalam suntuk untuk merebus telur dan mempersiapkan segalanya.

Semoga saja acara ini dapat menjadi wadah anak-anak menjadi anak2 yang takut akan Tuhan dan kreatif.

Dan semoga saja menjadi pelayan anak membuat saya menjadi orang yang sabar dan semakin takut akan Tuhan. Amin